Jumat, 19 Februari 2016

LAPANGAN TENIS MIRING HANYA ADA DI SABANG




Bagi anda penggemar tenis lapangan sudah pasti sering menonton pertandingan Grand Slam dibeberapa Negara maju, pertandingan yang seru karena dimainkan oleh pemain-pemain kelas dunia, harga karcis yang sangat mahal suasana yang meriah serta lapangan dan fasilitas mempunyai standar tingkat tinggi.

Namun itu semua belum merupakan tantangan bagi pemain tenis karena memakai lapangan standar tantangannya hanya satu yaitu lawan main, pernahkah anda berfikir untuk bermain tenis di lapangan miring? Bermain di lapangan ini anda akan menghadapi dua tantangan sekaligus, yang pertama adalah lawan main dan ini dapat dikira-kira berdasarkan skill lawan, namun tantangan kedua terbilang paling berat karena anda bermain di lapangan yang tidak seimbang / miring, yang secara otomatis akan berpengaruh terhadap arah bola, bukan hanya arah bola namun juga pijakan kaki dan kuda-kuda yang harus extra hati-hati, nah jika anda benar-benar merasa tertantang untuk bermain di lapangan miring seperti itu “please welcome to Sabang, where the wonderful Indonesia starts from..” dan silakan mencoba skill anda dengan bermain di lapangan tenis miring milik Pelti tepat di Samping SD 2 Kota Sabang (Sekolah heritage) peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh di Kota Sabang.

Konon cerita dari teman bahwa pada masa colonial dulu sekitar awal tahun 1900-an, seorang Pilot Belanda yang berdomisili di Sabang mempunyai hobby bermain tenis (namanya sedang dalam pencarian uncle google.com hehheeh), permasalah tanah yang datar sulit ditemukan, topografi Sabang yang hilly (bergunung) serta sering hujan membuat hobbynya tertahan, namun dengan semangat yang tinggi dia mencoba membuat lapangan tenis yang dekat dengan tempat tinggal mereka walau keadaaan tanah miring namun cukup standar  untuk lapangan tenis dimasa itu. selain miring, kelebihan lapangan ini mempunyai keunggulan yang tidak pernah ditemukan ditempat lain pada masa itu, dimana  bila hujan telah berhenti turun para pemain tidak perlu menunggu terlalu lama air yang akan menggenangi lapangan tenis, karena itu tidak akan terjadi akibat lapangan yang miring namun simetris, air akan terus mengalir ke tempat yang lebih rendah dan lapangan tetap kering.

Lapangan tenis miring peninggalan pilot Belanda sampai saat ini masih dipergunakan oleh masyarakat Kota Sabang untuk berolahraga tenis lapangan, namun masih tetap dipertahankan kemiringannya mengingat itu adalah salah satu daya pikat dan tantangan bagi pemain tenis yang hampir tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia bahkan Belanda sendiri tidak mempunyai lapangan tenis seperti ini.

Apakah Anda termasuk orang yang menerima tantangan untuk bermain di Lapangan Tenis Miring peninggalan Meneer Belanda di Sabang, silakan mencoba dengan tiga syarat sekaligus,
PERTAMA pastikan anda sudah berada di Sabang
KEDUA anda tidak lupa membawa reket tenis dan bola tenis dan
KETIGA pastikan anda punya lawan lawan main, selamat mencoba…

(Sabang, 19 Feb 2016)
BY ALTO