Membandingkan Banda Aceh dengan Sabang ibarat membandingkan siang dengan malam, Banda Aceh penuh dengan kilauan cahaya, panas, debu berterbangan dan aktifitas masyarakat yang sangat padat terjadi kemacetan dimana-mana dan volume asap kenderaan yang besar menghasilkan polusi yang tinggi, namun beda-halnya dengan Sabang, topografi berbukit, dikelilingi pergunungan yang hijau, masyarakat yang welcome terhadap pendatang, aktifitaspun berjalan seadanya, jarang macet dan bila berkendaraan di Sabang yang amat menyenangkan dan perlu diwaspadai adalah hawa sejuk rimbunan pohon yang dapat me-ninabobo-kan pengendara.
Pengalaman saya yang berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, sangat jarang kita jumpai kota-kota yang masih memiliki pohon besar di pinggir jalan raya, biasanya pohon besar telah ditebang untuk pelebaran jalan atau pembangunan infrastruktur lainnya, mungkin hanya Bogor yang masih memiliki pohon besar seperti Sabang saat ini.
Sabang, kota pertama dimulainya wilayah Republik Indonesia sangat beruntung masih mempertahankan pohon-pohon besar, dan pohon besar ini telah declare menjadi pohon kota, daun, dahan serta rantingnya menyatu dengan pohon-pohon disamping dan bahkan dengan pohon diseberang jalan untuk memayungi pejalan kaki atau pengendera yang melewati jalan diponegoro. Berada disini seakan kita berada di dunia penuh perlindungan alam terhadap pengguna jalan.
Hampir setiap orang di Sabang mengidolakan jalan diponegoro yang merupakan salah satu jalan nasional dan dipenuhi kantor pemerintah di sisi timur, jalan ini penuh dengan pohon besar berumur ratusan tahun konon katanya di design dan ditanam pada masa pemerintahan Belanda saat menguasai Sabang.
Banyak pengunjung yang datang ke Sabang terkesima ketika melewati jalan diponegoro, hampir tidak ada jalan besar nasional di Indonesia yang masih ditutupi rindangnya daun pohon kecuali disini, rasa exited ini kadang sering mereka berkomentar “sudah berapa lama pohon besar ini berada di sini dan pohon-pohon ini membuat kota Sabang indah, teratur dan fresh,”
Pariwisata sabang yang mengidolakan underwater memang dapat dimaklumi karena memiliki daya pikat tersendiri bagi peselam, namun perlu disadari bahwa tidak semua pengunjung ke Sabang dapat berenang apalagi diving, jalan diponegoro dengan rimbunan pohon besar dapat dijadikan objek alternative wisata yang sangat fresh dan menyenangkan, namun pohon kota ini perlu perhatian yang lebih, apalagi sudah berumur ratusan tahun, jika pohon besar ini diibaratkan dengan manusia pada usia sekarang ini perlu perhatian asupan gizi yang sesuai, semisal untuk memperkuat tulang diperlukan susu, dan memperjelas penglihatan perlu operasi katarak serta chek kesehatan yang rutin, demikian pula hal nya dengan pohon-pohon besar ini, saatnya kita berfikir cerdas untuk memberikan hara yang cukup dalam usianya yang sudah renta bila kita masih membutuhkan perlindungan dan keindahan dari nya.
Andai saja dibawah pohon-pohon besar juga ditanami bunga-bunga yang beraneka warna berbaris-baris campuran antara bunga lokal dengan bunga luar negeri, pada saat bunga berkembang dipagi hari akan mengeluarkan wangi-wangian, dipastikan jalan diponegoro akan dipenuhi pengunjung setiap hari dan sangat wajar bila nanti kita akan melihat foto pre-wedding dengan background jalan diponegoro – Sabang ada dimana-mana.
Bila hal ini terwujud, sungguh Sabang tidak dapat menampung luapan pengunjung setiap hari, areal Camping sebagai alternative penginapan perlu segera disiapkan oleh pemerintah setempat.
cerita saat mecari makam aulia 44 sabang di kawasan sirui
BalasHapussaya mulai dari memperkenalkan diri saya dan orang yg ikut bersama saya
nama saya;tamauly hotma suharto sagietan sihombing atau biasa di panggil tama
teman saya bernama zul biasa di panggil zulnap alias zul nafigasih saya yg satu nya bernama samsul batu karna menjual batu cicin nafigasih
saya di jmput dari rumah saya karna henda mencari kuburan aulia di siroi kami menujuh ke kawasan sirui saat menujuh ke sana saya dibisikan oleh sahabat saya yg bernama abdulalh(sosok astra/jin) dia mengatakan sesapai di tempat pakir motor/honda nantk ny akan ada beberapa orang anak di sana
sapai di sana ternyatah benar ada 3 orang anak di sana saya saya bertanyak ke pada seorang anak tersebut salah satu dari merekah menjawab di sana cuk makam ny( seharus nya anak kecil jawab ny di sana bg makam ny) senjut by tampa di mntk mengatar ke tmpat makam tersebut salah seorang anak itu langsung jalan mepertunjukan jalan menujuh tempat yg dimaksud saat ditenga perjalana merekah seperti tdk tw arus kemna jdi saya tanya dek di mna tempat nya tiba2 saseorang anak itu seperti tersegol gitu dan spontan menujukan jalan yg benar sekitar 20 menit perjalan kami sapai di makam tersebut ktikah kedua rekan yg ikut saya mengamatin makam tersebut dan mefoto nya saya berkomunikasih kepada sahabat saya yg bernama abdulalha(red.jin) mengataka anak itu telah dirasukin penungguh makam saat itu pun saya menyadarin nya ketikan sahabt saya abdulalha(red.jin)pergi saya tidak sempat menanyak yg mna makam aulia ny kaena ada tiga makam yg berdekatan jd saya meditasikan badan saya agar masuk ssok gaib penungguh makam tersebut saat saya masuk dia menberi info yg mna sebenar ny makam aulia dan yg mna makam prah sahabat beliau saat penungguh makam masuk ke badan saya,saya dalam kondisih tidak sadar
setelah saya sadar saya bertanyk kepada rekan saya yg bernama bg zul apa info yg di berikan
zul;begini uly(nama saya) katah said sahabat beliau ini makam aulia yg bernama tgk muhammad siuoroi sedang di sebelah nya adalah makam beliau(said sahabat tgk auli)dan said(sahabat tgk siuoroi)berpesan agar si renofasih makam nya agar sejarah ini ts\idak mejadi legenda
setelah siap semua(berdoa agar di mudah kan jalan kami untuk merenofasikan makam)kami pulang dan kami menemukan sebuhan batu yg di dugah tempat duduk berzikir aulia karna saat bg zul mengijak batu tr srbut dpontan kaki ny sakit
bersabung
Posted 11 hours ago by tama uly
Labels: usa44sabang
Mar
BalasHapus30
nama nama aulia 44 sabang
berikut ini saya menberi info nama aulia 44 sabang;
makam tgk muhammad siurui terletak di kawasan sirui sekitar 600 dari masjid sirui
makam tgk jaboi terletak di jaboi,makm tersebut terletakdi teluk jaboi karna erosi dipindakan tidak jahu dari tmpat nya
makam cut pouria laot terletak di peria laut sekitar 60 meter kurang lebih dari tempat masuk kawasan wisata air terjun
makam cut keumalahh terletak di kawasan air terjun dekat jalan setapak menujuh air terjun
makam cot bak ulim yg terletak di komplek teuku muhammad daut
makam tgk ie masen/kualla ie mausen terletak di kantor polres sabang
makam tgk dipasi yg terletak di blng tunong
makam cok bak cuh ygterletak di kawasan jaboi/jalan mau ke gunung merapi
makam tgk jauboi terletak di kawasan jaboi
makam tgk cot bak manee yg trltak di kwasan kualah balohan
makam tgk bungonng di kwasan kenekai
makam tgk beurawang di kawasan berawang
makam tgk cot bak mangeota dan istri ny di kawasan bate shok
makam tgk taupint bieudok di kawasan ujong karang
makam tgk ujoung meutigo di kawasan tanah hitam sekarang makam ny sulit di liat karena suda hilang nisan ny sebagai petan ny adalah batang kuda-kuda yg jika diliat pasbertetaptan dengan benteng peninggalah perang
makam tgk ujoung seuke di kawasa ujung seukee/balohan
makm tgk anoi rauya di kawasa anoi raya
makam tgk ujoung sikuendo di kawasa ujong si kundo
makam tgk ibrahim di kawasa ujong teungku terdapat pohon durian yg nantik kita akan bahas
makam umi siti rubiah di kawasa pulau rubiah
makam tgk ujoung mueruong dan istri ny di kawasan ujong murong
makm tgk saurong kreeh dan beberapah tgk yg belum saya ketaui nama ny terdapat di tempat yg sama yaitu di kawasan gunung sarung kreeh
makam tgk ujoung ba"u di kawasan iboih
mkam tgk peulau teumpureung dan istri ny di kwasan pulau rondo
makam tgk peulo panda terletak di kawasan tapak gajah kota atas
sebagia ny belum memilikin data akurat
Posted 22 hours ago by tama uly
Location: Indonesia
Labels: usa44sabang
tolong lsh bspsk kepalah pariwisata sabang agar di perhatikan situs prasejarah agama islam dan ulama 44 ny gimna bisa tolong di muat di blog wisatah sabang di wisata rilijius
BalasHapus